Sigung
Sigung adalah binatang mamalia yang memiliki bulu berwarna hitam dan putih.
Sigung termasuk golongan binatang penyendiri yang mencari mangsa pada
malam hari. Pada pagi hingga petang, sigung lebih suka bersembunyi dalam
tempat gelap seperti gua.
Habitatnya di hutan-hutan sekunder pada ketinggian hingga 2000 mdpl. Sigung merupakan binatang omnivora
yang gemar memangsa serangga, cacing tanah, tikus, katak, ular, burung,
dan telur. Selain itu, sigung juga memakan buah-buahan, akar, jamur,
dan dedaunan.
Bobot tubuh sigung bervariasi antara 1,4 - 3,6 kilogram, dan panjang badannya bisa mencapai 50 sentimeter.
Ciri yang paling khas dari sigung adalah kemampuannya mengeluarkan
sejenis gas berbau busuk dari kelenjar khusus yang terdapat di sekitar
anusnya. Kelenjar tersebut menghasilkan bau yang mengandung sulfur, metil, dan butylthiol. Bau tersebut berfungsi sebagai alat pertahanan diri terhadap predator.
Sigung yang merasa terpojok akan mengancam lawan atau predator dengan
cara menundukkan kepala, menaikkan ekornya, dan akan menjejak-jejakkan
cakar depannya di tanah. Jika musuh atau predator tidak segera pergi,
sigung akan melengkungkan tubuhnya menyerupai huruf "U" dengan kepala
dan dubur menghadap kepada lawannya, dan menyemburkan bau yang sangat
busuk. Semburan tersebut mampu mencapai jarak 3,6 meter dengan arah ke
kanan, ke kiri, ke atas, atau lurus. Pertahan dari sigung tersebut dapat
menyebabkan iritasi dan kebutaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar